Terletak di Desa Telungagung, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Bali, Pura Penataran Agung Lempuyang merupakan salah satu pura Hindu terbesar dan termegah di Pulau Dewata. Pura ini menempati lokasi yang sangat menawan, yakni di lereng barat Gunung Lempuyang pada ketinggian sekitar 1.175 mdpl. Lokasinya yang berada di sebuah bukit dengan pemandangan pegunungan yang memukau. Dari ketinggian ini, dapat menikmati panorama luar biasa dari Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali.
Seperti kebanyakan pura di Bali, Pura Penataran Agung Lempuyang memiliki makna filosofis yang mendalam. Nama "Lempuyang" konon berasal dari kata "lem" yang berarti hancur atau tumpah, dan "puyang" yang berarti tertua atau leluhur. Hal ini melambangkan pura ini sebagai tempat memuja para leluhur yang telah "hancur" atau meninggalkan dunia fana.
Kompleks pura terbagi menjadi 7 penataran (halaman) yang tersusun secara vertikal mengikuti kontur bukit. Penataran pertama dan terendah adalah Penataran Petirtan yang berfungsi sebagai tempat pemandian suci. Kemudian naik ke penataran-penataran lainnya yang masing-masing memiliki makna dan tujuannya sendiri, hingga mencapai puncaknya di Penataran Lempuyang Luhur. Arsitektur bangunan pura menampilkan gaya bali yang khas dengan batu bata merah sebagai bahan utama dan beberapa bagian terbuat dari kayu. Gapura-gapura yang megah menghiasi setiap penataran, menambah kemegahan suasana spiritual di pura ini.
Kompleks pura dengan tujuh penataran vertikal tersebut juga diyakini sebagai representasi dari konsep Sapta Patala dan Sapta Loka dalam kosmologi Hindu. Sapta Patala melambangkan tujuh dunia bawah, sementara Sapta Loka mewakili tujuh dunia surgawi. Dengan berziarah naik ke setiap penataran, para peziarah diyakini melakukan perjalanan spiritual dari dunia bawah menuju dunia atas, sebagai simbol penyucian diri.
Sejarah awal pembangunan Pura Penataran Agung Lempuyang tidak begitu jelas. Namun, berdasarkan prasasti yang ditemukan, diperkirakan pura ini telah ada sejak abad VIII Masehi pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha berkuasa di Bali. Sebagian besar bangunan yang ada sekarang berasal dari renovasi besar pada abad XV saat kerajaan Gelgel berkuasa.
Sebagai tempat ibadah yang sangat penting bagi umat Hindu di Bali, Pura Penataran Agung Lempuyang tak pernah sepi dari peziarah. Perayaan keagamaan seperti Purnama Kedasa dan Galungan selalu dirayakan dengan meriah di pura ini. Namun, di luar perayaan puncak seperti itu, pura tetap ramai dikunjungi setiap harinya oleh para pemuja yang ingin mendekatkan diri dengan Sang Pencipta.
Belakangan, Pura Penataran Agung Lempuyang juga menjadi destinasi wisata populer. Keindahan alam dan arsitektur pura ini menarik banyak wisatawan domestik maupun mancanegara. Foto-foto gapura atau gerbang megah di setiap penataran yang menjulang dengan latar belakang pemandangan pegunungan kerap menghiasi akun media sosial para pelancong.
Pura Penataran Agung Lempuyang tak diragukan lagi menjadi salah satu keajaiban Pulau Dewata yang tak boleh dilewatkan. Kami menyediakan paket wisata yang bisa melengkapi liburanmu. Yuk, segera realisasikan impian liburan terbaikmu dengan aman, nyaman, dan harga terjangkau bersama kami. Segera hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.
No comments:
Post a Comment